Selama ada manusia dilahirkan, kebutuhan akan rumah hunian tidak akan pernah berhenti. Kini begitu sulitnya mencari rumah hunian yang terjangkau oleh golongan bawah. Oleh karena itu bagi masyarakat berpenghasilan rendah seperi buruh-buruh pabrik, karyawan swasta level bawah harus merasa puas menjadi penghuni rumah-rumah petak yang biasanya terdapat di sekitar lokasi pabrik-pabrik, atau perusahaan swasta lainnya yang memiliki ribuan karyawan.
Barangkali yang pada saat ini cukup banyak memperoleh fasilitas rumah KPR adalah para pegawai atau karyawan swasta level menengah ke atas yang penghasilannya di atas 5 juta rupiah per bulan. Sebab pada saat ini kredit rumah KPR kebanyakan nyaris di atas 1 juta rupiah sebulan dengan uang muka puluhan juta rupiah. Sebagai contoh di salah satu perumahan di daerah Kecamatan Ciomas - Bogor, untuk mendapat fasilitas kredit Rumah KPR Type 36/72 harus menyediakan uang muka di atas 20 jt rupiah dengan cicilan diatas 1.8 juta perbulan untuk jangka waktu kredit 15 tahun. Jadi, jelas sangat berat bagi golongan kelas bawah.
Tapi dibalik orang kesusahan dengan ketidak mampuan, banyak juga orang yang kebingungan menginvestasikan uangnya dan berspekulasi berinvestasi dengan membeli rumah di lokasi perumahan yang strategis untuk dijual kembali. Dengan membeli kontan sepertinya tidak ada pesyaratan apa-apa, padahal tujuan program perumahan adalah untuk orang-orang yang belum memiliki rumah.
Seperti itulah kondisi harga perumahan KPR type kecil, padahal pada tahun 2006 masih ada yang cicilannya hanya 500 rb rupiah dan uang muka hanya 3.5 juta. Begitu cepatnya kenaikan harga hanya dalam kurun waktu 5 tahun, padahal perubahan penghasilan sangat ketinggalan.
Barangkali yang pada saat ini cukup banyak memperoleh fasilitas rumah KPR adalah para pegawai atau karyawan swasta level menengah ke atas yang penghasilannya di atas 5 juta rupiah per bulan. Sebab pada saat ini kredit rumah KPR kebanyakan nyaris di atas 1 juta rupiah sebulan dengan uang muka puluhan juta rupiah. Sebagai contoh di salah satu perumahan di daerah Kecamatan Ciomas - Bogor, untuk mendapat fasilitas kredit Rumah KPR Type 36/72 harus menyediakan uang muka di atas 20 jt rupiah dengan cicilan diatas 1.8 juta perbulan untuk jangka waktu kredit 15 tahun. Jadi, jelas sangat berat bagi golongan kelas bawah.
Tapi dibalik orang kesusahan dengan ketidak mampuan, banyak juga orang yang kebingungan menginvestasikan uangnya dan berspekulasi berinvestasi dengan membeli rumah di lokasi perumahan yang strategis untuk dijual kembali. Dengan membeli kontan sepertinya tidak ada pesyaratan apa-apa, padahal tujuan program perumahan adalah untuk orang-orang yang belum memiliki rumah.
Seperti itulah kondisi harga perumahan KPR type kecil, padahal pada tahun 2006 masih ada yang cicilannya hanya 500 rb rupiah dan uang muka hanya 3.5 juta. Begitu cepatnya kenaikan harga hanya dalam kurun waktu 5 tahun, padahal perubahan penghasilan sangat ketinggalan.